• Beranda
  • Penyakit
  • Cara Mendeteksi Tanda-Tanda Stroke dengan Metode F.A.S.T

Cara Mendeteksi Tanda-Tanda Stroke dengan Metode F.A.S.T

Cara Mendeteksi Tanda-Tanda Stroke dengan Metode F.A.S.T
Ilustrasi pasien stroke menjalani pemeriksaan. Credit: Freepik

Bagikan :


Stroke dapat menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan sebagian atau seluruh tubuh. Dalam menangani stroke, dibutuhkan kecepatan dan ketepatan untuk mendeteksi stroke. Semakin cepat stroke ditangani maka risiko lumpuh akan berkurang.

 

Apa Itu Stroke?

Serangan stroke adalah kondisi dimana aliran darah menuju otak terganggu akibat pembuluh darah yang tersumbat atau pecah. Akibatnya sel otak tidak bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Jika kondisi ini terus berlanjut dapat menyebabkan kematian sel yang menyebabkan kelumpuhan maupun kematian.

Sayangnya, gejala stroke sering kali sulit dibedakan dengan penyakit lainnya seperti sakit kepala atau pusing. Kondisi ini menyebabkan serangan stroke terlambat dikenali dan menyebabkan kelumpuhan pada pasien.

Baca Juga: Mengalami Serangan Stroke, ini yang Boleh dan tidak Boleh Dilakukan

 

Mendeteksi Stroke dengan Metode F.A.S.T

Stroke terjadi secara tiba-tiba dan terkadang tanpa menunjukkan gejala. Terlebih lagi gejala stroke sering dianggap mirip dengan penyakit lainnya. Beberapa gejala stroke yang sering muncul antara lain:

  • Terasa kebas di wajah, lengan atau kaki
  • Gangguan penglihatan di salah satu atau kedua mata
  • Badan kehilangan keseimbangan
  • Sakit kepala hebat tanpa ada penyebab yang mendasari

Selain tanda-tanda di atas, Anda juga dapat mendeteksi dini menggunakan metode F.A.S.T, yaitu:

F - Face (wajah): Perhatikan wajah pasien dan minta ia untuk tersenyum. Jika salah satu sisi wajahnya mengalami kendur atau tidak ikut terangkat ke atas, kemungkinan ia mengalami gejala stroke.

A - Arms (lengan): Minta pasien mengangkat kedua tangannya ke atas. Perhatikan apakah salah satu tangannya terlihat lemah dan turun dengan sendirinya. Jika salah satu atau kedua tangan tampak melorot dengan sendirinya, maka pasien kemungkinan besar mengalami gejala stroke.

S - Speech (kemampuan bicara): Ajak pasien berbicara dengan menanyakan pertanyaan seperti siapa namanya, atau menirukan ucapan Anda. Jika pasien dapat melakukannya. Dengarkan jawaban dari pasien, apakah ia dapat menjawab dengan jelas atau hanya terdengar jawaban yang samar dan tidak jelas.

T - Time (waktu): Jika pasien menunjukkan salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera panggil ambulans atau layanan medis darurat terdekat agar pasien segera mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Stroke di Usia Muda Semakin Marak, Apa Penyebabnya?

 

Dalam penanganan stroke dikenal istilah golden period, yaitu rentang waktu selama 3-4,5 jam yang perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin saat menangani pasien stroke. Pasien yang mendapat penanganan dengan tepat dalam rentang waktu golden period memiliki kesempatan sembuh lebih besar dan risiko kelumpuhan lebih sedikit. 

Untuk itu, jika Anda mendapati seseorang mengalami gejala stroke sebaiknya segera panggil ambulans agar pasien segera mendapat penanganan medis meskipun gejala stroke yang ditunjukkan sudah menghilang.

Anda juga dapat memanfaatkan fitur periksa gejala mandiri pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 5 Oktober 2023 | 05:22